Baehaqi Sambut Kunjungan Kerja Sekda Berau

  • Whatsapp

Lomboo Barat, Utarapost.net – Dr. H. Baehaqi menerima kunjungan kerja (kunker) Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Berau, Provinsi Kalimantan Timur, bertempat di Ruang Umar Maye, Kantor Bupati Lobar, Kamis (17/6/2021).

Pada kesempatan ini, H. Baehaqi menyampaikan upaya untuk kebangkitan Kabupaten Lobar mulai dari musibah gempa yang melanda Lombok, khususnya Kabupaten Lobar sampai ke musibah Covid-19 yang melanda semua termasuk Lobar.

Bacaan Lainnya

“Pada tahun 2017 Lombok Barat mempunyai APBD sekitar Rp 2 triliun lebih, sehingga pertumbuhan ekonomi pada waktu itu menycapai 6,54 persen, artinya kalau kita mempunyai pertumbuhan seperti itu yang jelas kemiskinan dan pengangguran terkendali. Kabupaten Lobar mempunyai rasio terkecil di NTB,“ tutur Sekda Lombok Barat ini.

Namun, lanjutnya, pada tahun 2018, datang musibah gempa, tidak hanya merusak infrastruktur tapi juga merusak sektor pariwisata, dimana sektor pariwisata sebagai andalan penyumbang PAD terbesar namun pada waktu itu turun, bukan destinasinya yang rusak tetapi orang yang berkunjung ke Kabupaten Lombok Barat tidak berani akibat gempa bumi.

Diakui mantan Kepala Bappeda Lobar ini, pertumbuhan ekonomi pada waktu itu pada kisaran 0,57 persen. Artinya pengangguran dan kemiskinan menurun.

“Pada tahun 2019 Kab. Lobar mulai bangkit termasuk di sektor pariwisata, semula pertumbuhan 0,57 persen tumbuh menjadi 3,88 persen. Sekarang Covid melanda kita semua sehingga pertumbuhan ekonomi sekitar 7,8 persen dibawah nol,“ tandas Sekda Lobar itu.

Sementara pimpinan rombongan kunker Kabupaten Berau Kaltim Ir. Muhammad Ghazali yang juga Sekretaris Daerah Berau dalam paparan singkatnya menyampaikan kunker yang dilakukan ke Kabupaten Lombok Barat bertujuan mensharing (berbagi) tentang perkembangan sektor pariwisata maupun sektor pertanian.

“Memang di Kabupaten Berau mempunyai anggaran pendapatan sebelum Covid-19 hampir Rp 3 triliun dan setelah Covid tersisa sekitar Rp 1,5 triliun,“ paparnya.

Kata dia, penghasilan utama Kabupaten Berau melalui Dana Bagi Hasil (DBH) tambang, dulunya 60 persen dan sekarang tinggal 59 persen dengan PAD sekitar 250 milyar.

Masih kata Ghazali, sekitar 6 tahun lagi DBH dari tambang akan berakhir sehingga rencananya pihaknya bisa melakukan usaha-usaha lain termasuk sektor pariwisata dan sektor pertanian.

“Transformasi dari tambang, cita-cita kami ke depan untuk mengembangkan sektor pertanian dan pariwisata, sektor tersebut masih sedikit menyumbang PAD, termasuk di sektor pariwisata pengunjungnya masih sedikit,” terang Sekda Berau tersebut.

Tampak hadir mendampingi H. Baehaqi, Kepala Dinas Pariwisata H. Saepul Akhkam, S.Ag., M.Hum, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah H. Akhmad Saikhu, S.E., Kepala Badan Pendapatan Daerah Suparlan, S.Sos dan tamu undangan lainnya. (Prokopi)

Pos terkait