Tertinggi di NTB, Bupati Djohan Minta Jajaran Pemda Maksimal Tangani Stunting

  • Whatsapp

Tanjung, Utarapost.net – Masalah stunting menjadi PR cukup berat bagi Pemerintah Daerah Lombok Utara. Melekat dengan predikat kabupaten dengan angka stunting tertinggi dari 10 kabupaten/kota di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB). Stereotipe tak mengenakkan ini mendapat sorotan serius dari Bupati Lombok Utara H. Djohan Sjamsu, SH.

Sorotan itu mengemuka pada pembukaan “Lokakarya Pengembangan Strategi Komunikasi Perubahan Perilaku Untuk Percepatan Pencegahan Stunting di Kabupaten Lombok Utara”, dilaksanakan opeh Bappeda bersama Yayasan Cipta di Anema Wellness Resort, Senin (29/3/) pagi kemarin.

Bacaan Lainnya

Dalam kesempatan ini Bupati H. Djohan Sjamsu meminta seluruh stakeholder yang terkait serius dan bersungguh-sungguh dalam mengatasi persoalan stunting di daerah paling bungsu di NTB ini.

“Saya inginkan kesungguhan kita, keseriusan kita supaya kita mampu mengatasi persoalan-persoalan yang menimpa daerah ini,” pungkas bupati.

Merujuk data tahun 2020, kata Djohan, jumlah kasus stunting di Lombok Utara mencapai level 33,7 %. Dengan fakta itu, Bupati yang dilantik pada 26 Februari ini menilai persoalan stunting menjadi tantangan bersama ke depan.

“Jangan semua gelar kita punya, itu yang endak enak ini. Daerah tertinggal kita, daerah termiskin kita, stunting tertinggi kita. Nah ini harus menjadi tantangan buat kita semua, supaya kita bisa berbuat untuk kemajuan daerah kita ke depan,” tegasnya.

Dalam lokakarya yang terselenggara atas dukungan Tanoto Foundation tersebut pengentasan stunting di Lombok Utara, masih kata Djohan, difokuskan di 20 Desa pada lima kecamatan. Fokus lokus penanganan itu menjadi tolak ukur keberhasilan hal-hal yang akan dirumuskan bersama dalam lokakarya yang direncanakan berlangsung selama dua hari tersebut.

“Kalau tidak ada perubahan berarti kita tidak bekerja, itu artinya ini. Tapi saya yakin ke depan jika strategi klinis hasil lokakarya ini dipedomani dalam pelaksanaan pembangunan, ikhtiar kita untuk penurunan angka stunting di KLU akan bisa terwujud. (red/Kominfo)

Pos terkait